Untuk penggemar syair pasti julukan Joko Pinurbo ataupun Jokpin telah tidak asing lagi di kuping. Beliau ialah salah satu penyair kebesarhatian Indonesia, yang lahir di Sukabumi, 11 Mei 1962.
Penyair yang dari tangannya sudah banyak terlahir karya- karya syair terbaik itu, mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu( 27 atau 4 atau 2024) jam 06. 03 Wib di Rumah Sakit Panti Apik, Yogyakarta.
Tidak hanya berhamburan puisi- puisinya yang dijadikan cuplikan di alat sosial, beliau pula banyak mencapai apresiasi dari bermacam badan keelokan. Salah satunya Apresiasi Novel Syair Badan Keelokan Jakarta( 2001); Hadiah Kesusastraan Melempar( 2001); Sih Award( 2001); Figur Kesusastraan Opsi Tempo( 2001& 2012); Apresiasi Kesusastraan serta Tubuh Bahasa( 2002& 2014); Kusala Kesusastraan Khatulistiwa( 2005& 2015); serta SEA Write Award( 2014).
Di antara novel syair opsi ciptaannya yang populer bertajuk Malam Ini Saya Hendak Tidur di Matamu. Novel ini bermuatan sehimpun syair Joko Pinurbo semenjak bentang tahun 1980 sampai 2016.
Novel cetakan Grasindo pada 2016 ini muat 52 syair yang hampir semacam syair khas Joko Pinurbo yang lain, senantiasa pekat dengan narasi, banyolan serta kritikan.
Salah satu syair Jokpin yang berkesan lagi menuangkan narasi itu berjudul Kembali Mandi.
Lama angkat kaki ke Jakarta serta tidak sempat terdapat berita beritanya,
tahu- tahu beliau timbul di depan pintu serta menganjurkan,
” Mari kita mandi!”
Wajah yang penuh jahitan,
badan yang nyaris rombengan
hampir tidak terbaca jika tidak beliau tunjukkan
sejodoh tato di pantatnya.
Tidak hanya ilustrasi syair di atas, ada pula syair Joko Pinurbo dengan bunyi bercanda. Semacam syair berjudul Orang sebelah.
Terdapat bagusnya sekali- sekali bermain ke orang sebelah.
Semata- mata rumpi, minum kopi, bermain kartu,
mabuk serempak, ataupun silih membantuni uban
sembari merancang bila dapat duel
buat silih menaklukkan.
Umumnya orang sebelah teliti mencermati kondisi rumah kita.
Siapa ketahui beliau pula dapat beramal buah pikiran cemerlang
mengenai metode batu berdahak yang sopan
biar tidak mengusik tetangga
yang lagi tidur ataupun makan.
Dapat pula ditemui syair banyolan Jokpin dalam kepala karangan Catatan Celana.
Belum lama alih rumah, anda telah terkena gundah.
Tidur senantiasa risau, mimpi tidak sempat bagus.
Semacam terdapat yang lenyap, yang menggapai- gapai dalam ingatan.
Itu ia. Seketika anda terkenang sejodoh celana lusuh,
celana kesayangan, yang terabaikan di ikatan jemuran.
Sebaliknya puisi- puisi Joko Pinurbo yang berharga kritik di dalam novel ini, semacam Boneka, 1.
Sehabis tersingkir serta terlunta- lunta di negerinya sendiri
pelarian itu kesimpulannya diperoleh oleh suatu keluarga boneka.
” Kita keluarga besar yang berawal dari bermacam kaum.
Kita sudah menghasilkan adat istiadat bagi metode kita tiap- tiap.
Hidup rukun serta merdeka tanpa menghiraukan lagi asal- usul kita.
Kamu sendiri, Tuan, tiba dari negara mana?”
” Aku tiba dari negara yang atasan serta rakyatnya sudah menyamai boneka.
Untuk penggemar syair
Aku tidak senang lagi bermukim disana
sebab aku mau senantiasa jadi orang.”
Dengan macam angka di dalamnya, hingga novel sehimpun syair opsi yang bertajuk Malam Ini Saya Hendak Tidur di Matamu ini sesuai jadi rujukan buat menaikkan serta meluaskan wawasan sekeliling syair Indonesia.
Bukti diri Buku
Kepala karangan: Malam Ini Saya Hendak Tidur di Matamu
Pengarang: Joko Pinurbo
Pencetak: Grasindo
Edisi: I, Agustus 2016
Tebal: 125 halaman
ISBN: 978- 602- 375- 631- 5
Viral indonesia masuk ke piala dunia => Argo4d