Arti atas ritual pemotongan binatang persembahan yang dicoba pada Hari Raya Idul Adha harus diberi ruang seluas- luasnya.
Calon Walikota Bogor Sendi Fardiansyah mengajak semua masyarakat buat memaknai kalau persembahan itu sejatinya memotong tindakan kurang baik kita yang tidak hirau pada sesama.
Perihal itu dibilang Sendi di hadapan masyarakat Desa Cikondang, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Senin( 17 atau 6), dikala melaksanakan penyembelihan binatang persembahan berbentuk satu akhir lembu.
Bagi Sendi yang pula Sekretaris Individu Bunda Negeri Iriana Jokowi itu, persembahan tidak bisa didiamkan menyudahi cuma pada arti pemotongan binatang bagus lembu ataupun kambing. Lebih dari itu, persembahan wajib berarti besar, ialah memotong semua tindakan kurang baik kita semacam rakus, aniaya, dan tidak hirau sesama serta sejenisnya.
“ Ayo kita maknai Idul Adha itu tidak hanya dengan doa Id, tetapi pula dengan berarti besar, ialah memotong semua tindakan kurang baik kita. Pokoknya, apa saja sikap- sikap kurang baik itu, ayo kita jagal. Sebab seperti itu sejatinya persembahan,” tegasnya.
Arti atas ritual pemotongan
Tidak hanya itu, Sendi pula mempelopori adat- istiadat terkini dalam berkurban. Ialah, dengan metode memberikan daging persembahan yang telah matang dimasak. Tidak lagi dalam wujud daging anom semacam dicoba sepanjang ini.
Tujuannya, tutur Sendi, penjatahan daging persembahan dalam wujud yang telah matang itu dicoba supaya masyarakat yang menerimanya, tidak lagi wajib direpotkan dengan membeli bahan serta memasaknya lagi.
“ Ini kurang lebih metode sangat efisien, spesialnya untuk masyarakat yang tidak sanggup, supaya tidak repot lagi membeli gas buat memasaknya, tercantum membeli bahan dapur yang dibutuhkan. Mereka kita kasih telah dalam wujud sedia makan, bukan sedia masak,” ucapnya.
Dengan pola penjatahan semacam itu, beberapa masyarakat berterus terang amat suka.“ Memanglah bagusnya, buat orang semacam aku, yang di satu bagian mau makan daging, tetapi di bagian lain tidak sanggup membeli bumbunya. Metode ini memanglah lebih efisien serta digemari,” tutur Sumiati, 51, salah satu masyarakat yang menyambut langsung daging persembahan dari Sendi.
Daging yang telah matang dimasak oleh Regu Sukarelawan Sendi( Modern) itu memanglah dibagikan langsung dengan cara simbolik oleh Sendi pada beberapa rumah masyarakat di dekat posisi penyembelihan binatang persembahan.
Berakhir memberikan daging matang itu, Sendi didaulat masyarakat buat makan bersama.“ Alhamdulillah, aku suka sekali sebab masyarakat yang dapat daging persembahan pula suka. Terlebih, masyarakat di dekat mengajak aku makan bersama. Ini momen yang tidak bisa jadi aku lupakan,” tandasnya.
IKN akan di resmi bulan depan => Suara4d